5 Metode Menetapkan Harga Kamar Hotel

klikdestinasi.com
0
hotel room
Ilustrasi Guest room (sumber:pixabay.com)

KLIKDESTINASI.COM.Dalam menentukan harga kamar, manajemen  hotel selalu mempertimbangkan faktor biaya dan keuntungan,sehingga minimal harga yang ditetapkan sudah menutup semua komponen biaya yang ada.Terdapat 5 metode penetapan harga kamar yang umumnya dipakai sebagai acuan dasar menetapkan harga kamar antara lain

  1. Metode Rule of Thumb

Metode ini merupakan metode klasik dan sederhana. Metode ini mengacu kepada berapa jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sebuah kamar dan komponen fasilitasnya

Menurut Formula ini, rata-rata harga kamar harus sebanding deng Rp.1 per Rp.1000 (1/1000) biaya membangun semua kamar (construction cost) Kekurangan metode ini adalah hanya mempertimbangkan biaya pembangunan awal (construction cost) dan mengabaikan  nilai biaya saat ini juga target okupansi minimal harus  di ambang70%.

2. Metode Hubbart Formula

MMetode ini  diformulasikan oleh Mr  Roy Hubbart, yang direkomendasikan oleh American Hotel & Lodging  Association(AHLA) sekitar tahun 1940. Metode ini termasuk metode yang cukup detil yang dapat mewakili berbagai kepentingan management(owner) dan pihak ketiga ,jika hotel membutuhkan pendanaan luar.

Ada 3 tahapan dalam Hubbart Formula yaitu

  • Tahap Penentuan ROI (Return On Investment (berguna untuk owner.investor
  • Tahap Penentuan ADR (Average Daily Rate )atau Harga Rata-rata Harian, untuk menentukan nilai kelayakan harga yang dapat menutup biaya operasional dan kewajiban owner (obligasi
  • Tahap Square Foot Calculation formula untuk menghitung rata-rata biaya per meter persegi,yang dapat menutup biaya dan ROI (Room Rate Based On Room Size)

Kekurangan metode ini adalah hanya melihat dari sisi internal hotel,bukan dari sisi kondisi market (kebutuhan konsumen juga  menghitung harga kamar rata-rata (Average Room Rate),bukan untuk harga spesifik kamar.

3.    3.Square Foot Calculation Formula

Adalah perhitungan harga kamar berdasarkan ukuran kamar. Metode ini adalah pengembangan dari Hubbart Formula Tahap 3. Di mana tahapan penentuan/rumus seperti pada Hubbart Formula,akan tetapi komponen dasar yang digunakan adalah luasan kamar,bukan jumlah kamar.Dari metode ini dapat diambil pemahaman dasar,jika harga kamar standard,superior,deluxe dan suite memiliki perbedaan harga. 

4.Metode Room Cost Ratio

Formula lain dalam menetapkan harga kamar hotel adalah dengan metode Room Cost Ratio. Yang merupakan komponen dasar adalah seberapa besar biaya  Guest Supply dan Amenities yang dibebankan dalam kebutuhan suatu kamar sebagai fasilitas dan keuntungan yang berhak dinikmati oleh tamu contoh sabun,samphoo,dental kit,slipper,towel(laundry costnya),air mineral,gula,teh,kopi dan biaya lainnya. Secara sederhana ratio room cost standar mewakili kisaran 8-10% ,artinya nilai prosentase tersebut haruslah dapat mewakili 8sampai dengan 10% dari total harga kamar yang dijual.

 5.Market Tolerance Method 

Metode terakhir  ini disebut juga’modern pricing strategis’,merupakan metode yang lebih obyektif menggambarkan keadaan pasar termasuk kompetisi ,penawaran dan permintaan. Dalam era bisnis yang semakin berkembang dinamis  dan tuntutan konsumen yang semakin kritis,maka  manajemen hotel dapat menempatkan posisinya pada unsur’needs and wants” pelanggan. Unsur kebutuhan dan keinginan konsumen dalam menentukan kebutuhan akomodasi seringkali dipengaruhi oleh faktor eksternal yang kini semakin berkembang.

Beberapa perilaku penetapan harga kamar menurut metode ini adalah Harga yang kompetitif,Mengikuti Market Leader,Menetapkan Harga Premium,  Harga Setelah  Diskon

Beberapa hotel memberikan harga diskon di bawah harga pesaing tanpa mempertimbangkan biaya operasional.

Harga diskon diberikan biasanya pada kondisi  tertentu,misalnya:

  1. Low season (kondisi market sepi/musim sepi)
  2. Ketersediaan Kamar masih banyak pada jam-jam krusial
  3. Sebagai  program promosi (subsisdi dengan biaya marketing) event misalnya : Early
  4. Bird,Lebaran,Tahun Baru (book H-60 diskon sekian %) dan moment spesial lainnya
  5. Pada loyal customer/repeat guest sebagai bagian dari Customer Relationship Management
  6. Kompensasai dari complaint jika ada kejadian yang menyebabkan kekecewaan  tamu akibat pelayanan
  7. yang buruk dan tidak sesuai harapan atau yang dijanjikan.Namun perlu diperhatikan bahwa pemberian
  8. diskon secara berlebihan pada kondisi dan periode normal pada suatu klaster wisata akan
  9. mempengaruhi bahkan merusak harga pasar, dan selanjutnya  ini akan selalu menjadi pembanding bagi
  10. para tamu sebagai acuan pengambilan keputusan memilih hotel atau  jasa akomodasi. Akibatnya akan
  11. Ada ketimpangan yang menyebabkan persaingan tidak sehat.
Itulah Lima Metode bagaimana sebenaranya sebuah harga sewa kamar hotel itu ditentukan. Untuk pelaku bisnis hotel lokal yang belum memahami sepenuhnya tata cara management hotel yang baik hendaknya dapat berkonsultasi dengan ahli dan konsultan manajemen hotel (*)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)