5 Cara Memvalidasi Produk Usaha Kuliner Agar Cepat Laris

klikdestinasi.com
0

 

Ilustrasi Presentasi Makanan (sumber:pixabay.com)

KLIKDESTINASI.COM-Mempunyai outlet yang laris dan terus diburu pelanggan bukanlah hal yang instan. Adapun,viral adalah bagian dari konsep FOMO (fear of missing out) marketing, di mana netizen secara baramai-ramai menikmati pengalaman yang sama dan terkoneksi di media sosial kemudian memperbincangkankannya.Namub akankan product teresebut berumur panjang?

Hal terpenting ,agar produk  food &  beverage laris diburu pelanggan adalah dengan melakukan validasi terhadap produk,agar fit to market. Bagaimana caranya? Berikut 5 Faktor penting memvalidasi produk :

1.Core  Menu

Fokuslah pada core menu pada pertama kali bisnis dibangun. Sebagai contoh jika  core Menu bisnis kuliner Anda adalah  jenis ‘Noodle maka fokuslah pada menu utama itu yang fit to market,artinya mudah diterima oleh pasar. 

Sesuai prinsip Pareto 20:80,Jika menu utama jumlahnya 20%,maka jika fokus pada 20% akan mendorong untuk mendatangkan keuntungan  sekitar 80%. Selain itu,fokus pada 20% core menu,akan mengurangi keribetan daripada fokus pada yang 80% nya ,yang justru bukan menjadi menu utama bisnis anda.

2.Taste

Taste atau rasa adalah unsur penting dalam produk makanan dan minuman,selain tekstur,warna,aroma dan presentasi. Teruslah melakukan,tes,tes,dan tes pada produk anda. Suatu contoh, menu seblak yang enak dan laris di Bandung, belum tentu bisa diterima pada market Jakarta yang heterogen.

Karena itu,melakukan pengembangan yang berfokus pada lidah pelanggan adalah sesuatu hal yang penting dilakukan. Untuk memformulasikan rasa, makan pemahaman tentang standar recipe oleh tim product ,sangatlah penting. Patokan tes pasarnya adalah jika ada 8 orang dari 10 pelanggan mengatakan enak,maka rasa tersebut menjadi kuncian produk Anda.

3.  Harga Pokok Penjualan

Ini adalah suatu rasio perhitungan Harga Pokok Penjualan atau dalam istilah hospitality  disebut COGS (Cost Of Good Sold). Artinya seberapa biaya pokok makanan atau minuman tersebut untuk menghasilkan suatu penjualan. Satu hal yang perlu diingat adalah,menekan biaya produksi (cost) bukanlah berarti mengurangi portion size, spesifikasi produk dan gramasi.

Pada tahap ini,pemilik bisnis kuliner hendaklah dapat berkonsultasi dengan tim profesional yang mengetahui bidangnya. Pemahaman tentang food costing,menu planning dan menu engineering dalam tim Anda haruslah diperhatikan. 

Jangan merekrut tim FB Product yang hanya bisa memasak saja,tanpa memahami substansi bisnis food & beverage secara utuh. Bisnis Anda harus berkembang dan terus tumbuh. Ingat,bahwa tidak semua juru masak adalah seorang chef,pahami perbedaannya agar tidak salah recruit.

4. Kualitas Pelayanan

Jika pelanggan sudah mulai memburu produk,maka pastikan dilakukan validasi terhadap standar dan kualitas  pelayanannya. Lakukan training pada seluruh staff mengenai dasar-dasar pelayanan makanan dan minuman.

Prinsip dasar yang harus difahami,pada saat pembeli sudah menjadi pelanggan, maka mereka tidak lagi bertujuan membeli “produk’Anda, akan tetapi mereka membeli suatu “value” atau nilai dari suatu brand bisnis yang di dalamnya termasuk kualitas pelayanan. Buatkan SOP yang tepat sesuai dengan skala bisnis anda.

5. Rantai Pasokan (Supply Chain)

Produk yang sudah tervalidasi oleh pasar,tidaklah ada artinya jika pasokan bahan baku susah didapat dan tidak kontinyu.Kelangkaan bahan baku dan jalur distribusi jelas sangat berpengaruh terhadap biaya yang timbul salah satunya COGS yang telah disinggung sebelumnya.

Oleh karena itu,pastikan komitment kerjasama dengan supplier atau vendor bahan baku terus dilakukan ‘validasi’setiap saat. Pastikan 3 hal mengenai ketersediaan bahan baku,kualitas,standar purchase dan kesinambungan persediaan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik (*)

 

 

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)