Menelusuri Jejak Locomotif Si Gombar Si Kuda Besi Kenangan Masa Lalu Orang Garut

klikdestinasi.com
0

 

Locomotif Mallet C5204 Cibatu Garut
Locomotif Mallet CC5204 melintas Cibatu-Garut (sumber:world-railways.co.uk)

KLIKDESTINASI.COM-Sejarah perjalanan moda transportasi  kereta api di Garut mempunyai catatan yang panjang. Kehadirannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah pembangunan perkeretaapian nasional yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda tempo dulu. 

Untuk mempermudah jalur distribusi hasil pertanian,pertambangan dan hasil bumi lainnya sebagai hasil maka dibangunlah jalur kereta api oleh Staatsspoorwegen (SS) yang merupakan perusahaan kereta api milik hindia Belanda. Termasuk dalam hal ini jalur kereta api Cibatu-Garut Cikajang sejauh kurang lebih 47,5 KM. 

Awal mula dibangun jalur kereta api ini adalah untuk kepentingan angkutan hasil perkebunan teh di sekitar Cikajang sesuai target pemerintah Hindia Belanda saat itu, untuk mempersatukan Tatar Sunda dengan transportasi kereta api. 

Jalur-jalur kereta api SS, di tatar priangan dianggapnya sangat mahal. Hal ini karena jalur rel di tatar Sunda terutama Jalur Cibatu-Cikajang hampir seratus persen adalah kontur pegunungan yang terjal dan ekstrem. 

Namun demikian,pemerintah Hindia Belanda,berhasil membangun jalur kereta api ini dalam dua tahap Tahap pertama jalur Cibatu-Garut menempuh jarak kurang lebih 19,2 KM.Pembukaan ini satu paket dengan proyek pembangunan jalur Bandung-Cibatu yang diresmikan 14 Agustus 1889. 

Selanjutnya dilakukan perpanjangan jalur Cibatu-Garut Cikajang di mana jalur ekstrem terjadi menuju Cikajang dengan ketinggian + 1246mdpl. Jalur Garut-Cikajang sendiri ditempuh sekitar 28,3 KM.

Alhasil, karena jalur ini dikatakan cukup menantang,maka hanya dapat dilalui oleh jenis lokomotif  uap mallet besar seperti jenis  CC 50 dan DD52 dengan susunan gandar   2-8-8-0, artinya dua roda besar di depan berpasangan yang dibeli oleh Stastsspoorwegen dari produsen Weekspoor. Lokomotif ini diperuntukan untuk angkutan barang  dan penumpang.Jalur Cibatu-Garut-Cikajang ini akhirnya diresmikan  tanggal 1 Agustus 1930.

Era tujuh puluhan merupakan masa  kejayaan lokomotif ini di mana pemandangan lalu-lalang lokomotif mengangkut barang dan penumpang. Suara hatong uap yang melengking menjadi sebuah ikon yang terus dikenang oleh masyarakat sepanjang pesisir jalur. Ini sebuah hal yang dikagumi oleh masyarakat tempo itu,karena moda transportasi massal ini menjadi sebuah kebutuhan  yang diburu.

Ada sebuah julukan menarik oleh masyarakat Garut kala itu terhadap lokomotif uap ini,yaitu dengan istilah Si Gombar'. Sama halnya seperti pada julukan lokomotif lain 'Si Kuik' di daerah sepanjang jalur kereta Banjar-Cijulang .Entah kenapa muncul panggilan Si Gombar ini pada lokomotif ini. 

Dari berbagai sumber penelusuran, cerita dari para orang tua tempo dulu,nama si Gombar merupakan julukan bagi sosok lokomotif  CC 5001 dan CC5029 yang tangguh menjajal pegunungan dengan tenaga kuat perkasa (Berglijn Locomotief). Ketangguhan Si Gombar membawa penumpang dari Garut menuju Cikajang, stasiun kereta api di Pulau Jawa.


Locomotif PNKA CC10 30 Cibatu Cikajang 1973
Lokomotif PNKA CC10 30 Cibatu-Garut -Cikajang Tahun 1973 (sumber:plumboco.sumgmug.com)

Berbarengan zaman tersebut, di Amerika sedang lahir industri perfilman.Tahun 1911 salah satu tokoh yang dimunculkan adalah nama si Gombar yang merupakan tokoh jahat berbadan kuat dan bertenaga besar. Istilah ini yang adopsi oleh masyarakat Garut  tempo itu untuk menggambarkan sosok kuat,besar dan bertenaga termasuk julukan kepada lokomotif uap ini (kamus Sunda RA Danadibrata).

Sering hadirnya moda trasnportasi jalan raya seperti oplet saat itu,akhirnya Si Gombar harus pamit dari masayarakat Garut. Sosok lokomotif penuh kenangan ini dibawa ke musem TMII dan  sejak peridoe awal 80'an  perlahan kehidupan  di stasiun Garut sepi dan mati suri hingga  kembali hidup setelah hampi empat puluh tahun lamanya.

Sejarah kereta api Cibatu-Cikajang, pun menjadi sebuah cerita sejarah masa lalu yang membangkitkan kenangan dan harapan bagi lahirnya kembali transportasi si kuda besi ini.

Mengenang jalur-jalur stasiun kecil yang dilalui si Gombar berikut ini adalah stasiun yang dulu sempat disinggahi 'Si Gombar'

Jalur Cibatu-Garut Cibatu (CB)+612M Cikoang- Pasirjengkol  (PSJ)+674M Citameng Wanaraja (WNR) Cinunuk -Tungilis -Cibolerang -Cimurah- Pasir Uncal - Sukarame Garut (GRT)+717M

Jalur Garut-CikajangPamoyanan- Cireungit -Ciroyom Kamojang (KMJ) +922M Cloyod-Dangdeur- Bayongbong -Cipelah -Cisurupan (CSN)+1216M - Cisero- Cidatar -Patrol- Girang Cikajang (CKJ) +1246M

Tahun 2022, moda transportasi kereta api di Garut dibuka kembali setelah  hampir mati puluhan tahun. Semoga hadirnya kembali moda transportasi perkeretaapian di Garut ini membawa dampak  positif  bagi pembangunan perkotaan dan hubungan antara wilayah di kabupaten Garut yang lebih maju.

Dan demi kerinduan masyarakat Garut terhadap Si Gombar, bupati Garut,Rudy Gunawan meminta kepada dirut PT KAI,agar Si Gombar bisa di bawa pulang ke Garut. Meskipun tidak mungkin beroperasi, setidaknya mengobat kerinduan masa lalu masyarakat Garut tempo dulu. (*)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)