Tradisi Kuramasan Paguron Sinar Pusaka Putra |
Bulan Ramadahan adalah bulan suci yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia,tidak terkecuali di wilayah Tatar Parahiangan yang di dominasi oleh masayarakat Sunda. Sebagaimana yang memang seharusnya dilakukan,kita wajib menyambutnya dengan penuh harapan dan suka cita.Doa-doa dipanjatakan agar dalam melaksanakan puasa berjalan lancar .
Bulan suci harus dibarengi dengan lahir dan batin yang suci,karena itu dalam masyarakat Sunda,Dalam konteks budaya filosofi itu dimaknai dengan berbagai ritual budaya turun temurun yaitu tradisi Munggahan dan Kuramasan.Munggah dalam bahasa Sunda artinya "naik" dimaknai bahwa kita akan menaiki tangga ibadah yang sangat mulia dan penuh cobaan. Untuk itu jiwa harus bersih dari berbagai penyakit hati noda dan dosa-dosa kepada Allah dan kepada sesama manusia. Sementara untuk menyucikan hati juga dibarengi oleh suci lahir . Maka tradisi "Kuramasan"terutama yang ada di tatar Garut sangat kental dibandingkan daerah lainnya. Anak-anak,orang tua ramai-rami mengunjungi tempat-tempat sumber air seperti curug atau situ,dan sungai untuk melakukan mandi bersama-sama. Biasanya sambil diikuti kegiatan makan bersama (botram).
Seperti yang tampak pada gambar,keceriaan anak-anak Paguron Sinar Pusaka Putra yang melakukan tradisi "Kuramasan" di bawah Curig Cihanyawar-Cilawu Garut. Sambil latihan ringan jurus-jurus silat dan mengakraban kekeluaragaan yang terjalin.
Suka cita bersama ,bermandi bersama dilanjutkan makan bersama sebelum melaksanakan puasa esok harinya sebagai bentuk persiapan lahir dan batin agar menjalani ibadah tersebut paripurna. Marhaban Ya Ramadhan 144H