JURNALWISATAGARUT.COM-Selain sebagai kota wisata,Kabupaten Garut boleh dikatakan sebagai barometer sejarah perkembangan seni dan budaya di Tatar Priangan.Salah satu seni budaya 'buhun' yang tak lekang dimakan zaman adalah seni beladiri Pencak Silat.
Garut telah tercatat sebagai kota 'puseur' nya jawara silat sejak dulu yang banyak menorehkan catatan sejarah dan prestasi di bumi nusantara.Ini tidak lepas dari peran para kasepuhan guru-guru silat yang tidak mengenal lelah dan ikhlss menyebarkan ilmu beladiri kepada generasi penerus.
Dari sekian banyak perguruan silat yang bermukim di Garut, adalah paguron Sinar Pusaka Putra. Paguron silat ini termasuk yang paling lama atau kategori legend dalam kancah persilatan di Garut bahkan di Jawa Barat.
Padepokan silat atau dalam bahasa Sunda disebut paguron Sinar Pusaka Putra ini didirikan oleh Abah Eme (alm) yang dulu bermukim di kampung Leuwi Daun,di area Sungai Cimanuk.Kini sepeninggal beliau wafat paguron Sinar Pusaka Putra secara kasepuhan dan nasab diteruskan oleh putranya yaitu bapak Ujang Ucu.
Tidak hanya di Garut paguron Sinar Pusaka Putra telah melahirkan banyak cabang yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat seperti Bandung,Cianjur,Bekasi sampai dengan Banten.
Untuk di Garut sendiri selain di wilayah kepengurusan pusat, yang tergolong aktif kini adalah Sinar Putra Pusaka yang berada di cabang Sanding,tepatnya di Kampung Burung Bao.
Penulis mencoba menyambangi paguron ini dan menemui ketua harian Deden Gilang yang juga putra Bapak Ujang Ucu atau cucu langsung dari legenda pesilat Abah Eme.
Menurut Deden, bahwa Paguron Sinar Pusaka Putra cabang Burung Bao ini banyak menorehkan murid-murid yang berprestasi dan selalu memenangkan berbagai jenis kejuaraan dan pasanggiri Pencak Silat baik di tingkat daerah,regional bahkan nasional.
"Kami terus aktif menggembleng lintas generasi sebagai bentuk kaderisasi yang akan menjaga seni beladiri warisan nenek moyang," imbuhnya di sela-sela kesibukannya melatih.
"Untuk di cabang Ssnding sendiri kurang lebih ada hampir 50 murid dari berbagai umur tingkat SD hingga SMA.Bahkan kini mulai aktif kegiatan ibu-ibu atau kategori orang tua yang ikut latihan," sambungnya.
Dalam seni beladiri pencak silat sendiri selain di ajarkan jurus-jurus dasar untuk kategori prestasi yang secara nasional menginduk ke IPSI,juga di ajarkan gerak-gerak atau jurus yang merupakan jurus dasar milik paguron itu sendiri.Jurus-jurus ini biasanya akan ditampilkan dalam suatu pertunjukan seni ibing penca yang kelak disandingkan dengan harmonisasi kendang pencak. Keselarasan jurus-jurus dan tepak kendang biasanya ditampilkan dalam latihan khusus yang disebut napakkeun .
Mendidik generasi muda untuk mencintai seni beladiri tradisional Pencak Silat di tengah pengaruh penggunaan gadget dan sosial media adalah tantangan tersendiri yang memerlukan kesabaran dan konsistensi semua pihak.
Dalam hal ini jajaran pengurus paguron Sinar Pusaka Putra Burung Bao terus berkomitmen untuk terus berkembang dan menebar manfaat untuk terus melahirkan pesilat-pesilat muda sarat prestasi.Dukungan semua pihak,pemerintah terkait dan para orang tua adalah suatu keniscayaan untuk tercapainya tujuan mulia ini .(*)