Leisure Time (Photo by :pexel.com) |
Kegiatan berwisata terus tumbuh seiring dengan intensitas aktifitas manusia sehari-hari. Kelelahan disik dan mental akibat banyak beraktifitas perlu di istirahatkan sejenak dengan pergi mengunjungi destinasi yang menyenangkan.
Kegaiatan wisata diawali dengan adanya 'need' tadi,yaitu untuk mengisi waktu santai,relaksasi atu dikenal leisure time. Orang-orang menyebut waktu tersebut dengan istilah Holiday.
Namun ternyata kata Holiday tersebut secara harfiah berasal dari dua kata yaitu Holy yang berati suci dan day artinya hari. Sehingga artinya secara etimologi adalah hari suci. Namun kemudian diartikan sebagai waktu berlibur.
Tradisi Holyday berasal dari peradaban Eropa lama, di mana pada saat itu memang banyak kegiatan manusia ke luar rumah untuk mengunjungi acara keagamaan. Karena intensitas hari-hari keagamaan saat itu semakin banyak,sehingga orang-orang banyak menghabiskan waktu khusus di tempat-tempat suci.
Baca Juga: Mengapa Perhotelan Sering Disebut Industri Hospitality?
Maka lama kelamaan hal tersbeut menjadi tradisi dan secara resmi ditepakan hari-hari suci keagamaan tersebut menjadi waktu untuk berlibur.
Pada hari libur tersebut, orang-orang melepaskan kepenatan dari rutinitas dan kesibukan harian, pergi ke tempat-tempat suci dan kemudian dilanjutkan ke tempat-tempat rekreasi,melakukan kegiatan yang sifatnya leisure.
Dari fenomena ini kemudian berkembang pemahaman baru bahwa holiday dan travelling menjadi satu kesatuan yang memiliki arti sama,yaitu kegiatan wisata.
Di negara-negara yang memiliki perbedaan musim (season) terjadi terjadi pergeseran arti makna holiday, sehingga pada musim-musim teretntu akan memilih holiday untuk berwisata ke negeri-negeri tropis seperti ke daerah Asia Tenggara,termasuk Indonesia.
Sedangkan di beberapa negara yang menghormati tradisi suci keagamaan seperti di Indonesia, fenomena ini semakin memperkuat fungsi holiday sebagai hari wajib libur sehingga pemerintah menetapkan sebagai hari cuti bersama.
Nah jadi dari hari suci keagamaan berkembang menjadi kegiatan traveling ke destinasi wisata untuk leisure. Sejak itu Holiday menjadi tonggak paling penting awal perjalanan industri perjalanan wisata yang saat ini dikenal sebagai industri pariwisata (*).