Masih Bingung Menentukan Harga Jual Produk? Inilah 7 Metode Dalam Menentukan Harga Jual Yang Wajib Diketahui Pebisnis

klikdestinasi.com
0
ilustrasi harga  di supermarket
Ilustrasi Harga di Supermarket (photo: pixabay.com)

KLIKDESTINASI Setiap bisnis akan selalu berhubungan dengan penjualan produk baik barang atau jasa.Salah satu hal penting dalam  prose penjualan adalah menentukan harga jual produk itu sendiri untuk mencapai tingkat penjualan dan profit optimal. Namun masih banyak wirausaha rintisan yang belum memahami sepenuhnya bagaimana sebenarnya menentukan  harga juall yang tepat sesuai dengan bisnis yang dijalankannya. 
Berikut ini adalah 7 metode menetapkan harga jual produk atau jasa yang perlku diketahui oleh para pebisnis :

1. Metode Cost-Plus Pricing
Metode ini yang paling banyak diterapkan dan umum dilakukan oleh para penjual pemula karena dianggap paling sederhana dan cepat .Metode ini dilakukan  yaitu dengan cara menambahkan margin keuntungan yang diharapkan pada biaya produksi.

2. Metode Mark-Up Pricing
Metode ini dilakukan dengan menghitung harga jual produk (barang atau jasa) dengan menambahkan mark-up pada biaya produksi. Tentunya  istilah "mark-up" yang dimaksud ini sifatnya legal karena menyangkut bisnis sendiri. 
Mark-up dapat ditentukan berdasarkan tingkat persentase tertentu dari biaya produksi atau harga jual. Meskipun demikian nilai persentase mark-up yang ditetapkan harus bersifat rasional dengan melihat harga pasar pada produk sejenis.

3. Break Even Pricing
Dilihat dari istilahnya metode ini berhubungan dengan titik impas (kondisi tidak untung dan tidak rugi).Metode ini menghitung harga jual dengan menentukan titik impas atau BEP. Break even point ada suatu titik  di mana biaya produksi sama dengan pendapatan,sehingga tidak ada keuntungan dan kerugian. Secara teknis metode ini menentukan harga jual dengan terelbih dahulu menentukan berapa nilai harga jual yang tepat agar cepat tercapai titik impas.

4. Keystone Pricing
Metode harga jual ini dilakukan dengan menambahkan markup sebesar dua kali dari biaya produksi. Dalam bisnis ritel metode ini umum digunakan pedagang, Dilihat dari pola nya metode ini mirip  Markup Pricing,hanya  metode ini menentukan markup dua kali lipat yang dianggap masih aman dari sisi profit bila terjadi kenaikan biaya produksi.

5. Value -Based Pricing
Metode ini  digunkana dengan menghitung harga jual produk berdasarkan nilai yang diberikan pada konsumen. Harga jual produk diberikan berdasarkan seberapa nilai yang diberikan kepada konsumen. Dengan kata lain ada 'value proposition' yang menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan. Pemahaman 'value' bersifat general baik dari sisi kualitas,fungsi,estetika,goal,manfaat dan yang utama adalah solutif.

6.  Competitive Pricing.
Dalam bisnis yang makin distruptiv sekarang ini, peta persaingan pasar semakin kompetitif.. Karena itu dalam menentukan harga jual pun menyesuaikan dengan harga competitor dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga pasar seperti faktor supply-demand, channel distribusi, inflasi,kebijakan pemerintah dan keadaan  pasar global.

7. Psychological Pricng.
Pernah lihat harga jula produk  hanya Rp.99.999 atau sejenisnya? Itulah salah satu contoh psykological pricing atau harga psikologis. Metode ini  adalah cara menghitung harga jual produk dengan memperhitungkan faktor psikologis konsumen. Caranya adalah dengan menggunakan angka yang mudah diingat atau menetapkan harga dengan akhiran angka ganjil.

Demikian 7 metode penetapan harga jual produk, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa metode ini tergantung kepada konteks dan jenis bisnisnya. Untuk lebih detil dan jelasnya penentuan harga jual yang tepat,Anda dapat berkonsultasi dengan konsultan profesional bidang Hireca.(*)


Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)