Candi Cangkuang diyakini berasal dari abad ke-8 Masehi
menjadikannya salah satu bangunan tertua di wilayah tersebut. Terlepas dari
usianya, ukiran rumit dan arsitektur unik candi ini telah teruji oleh waktu,
memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan warisan budaya masa lalu
Indonesia.
Candi Cangkuang adalah kompleks candi Jawa yang berasal dari abad ke-8. Berdiri tegak di tepi danau Cangkuang, dikelilingi oleh keindahan dan ketenangan yang tenang. Arsitektur candi menampilkan pengaruh budaya Hindu dan Budha, yang mencerminkan perpaduan kedua agama ini pada masa itu.
Saat Anda mendekati Candi, Anda akan disambut oleh
pemandangan yang memukau - jalan lintas batu yang membentang melintasi danau.
Jalan lintas ini membawa Anda ke pintu masuk Candi Cangkuang, menciptakan rasa
antisipasi dan keajaiban. Perjalanan melintasi jalan lintas itu sendiri
merupakan pengalaman yang membawa Anda ke era yang berbeda.
Sejarah Candi Cangkuang
diselimuti misteri, dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab. Jika dilihat
dari masa pembangunannya, Candi Cangkuang berdiri pada era terakhir kerajaan Tarumanegara. Namun ini masih memerlukan penelitian ahli
sejarah,apakah berdiri pada masa kerajaan Tarumanegara dengan raja terakhir
Linggawarman (666-669) atau dibangun pada masa setelahnya yaitu pada masa
berdirinya Kerjaan Galuh dan Kerajaan Sunda.
Para arkeolog dan sejarawan tanpa
lelah mempelajari situs tersebut, mencoba mengungkap rahasianya dan menyatukan
kisah asal-usulnya. Terlepas dari kesenjangan pengetahuan, satu hal yang pasti
- kompleks candi ini menyimpan nilai budaya dan sejarah yang sangat besar.
Dinding candi dihiasi dengan relief menarik yang menggambarkan berbagai adegan dari mitologi kuno dan kehidupan sehari-hari, memberikan gambaran sekilas tentang praktik budaya dan kepercayaan pada masa itu. Ukiran menampilkan detail dan presisi yang sangat indah, menampilkan tingkat pengerjaan yang dicapai berabad-abad yang lalu.
Keunikan Candi Caangkuang Garut adalah pintu masuknya yang tidak konvensional, yang dikenal sebagai paduraksa. Gerbang yang mengesankan ini dihiasi dengan ukiran yang rumit dari makhluk mitos dan figur dewa, berfungsi sebagai pintu masuk yang megah ke kompleks candi.
Mengunjungi Candi Cangkuang bukan sekadar perjalanan ke masa lalu, tetapi juga kesempatan untuk mengapresiasi keindahan alam yang menyelimuti situs tersebut. Danau yang tenang, tanaman hijau subur, dan suasana damai menciptakan suasana tenteram yang menambah keseluruhan pengalaman.
Apakah Anda seorang penggemar
sejarah, penjelajah budaya, atau sekadar mencari tempat peristirahatan yang
tenang, Candi Cangkuang di Garut menawarkan pengalaman yang unik dan memperkaya.
Untuk masuk ke area Cangkuang
sangat mudah, jika Anda dari arah Bandung, berhenti di sekitar alun-alun Leles
kemudian belok kiri masuk ke jalan menuju destinasi Situ Cangkuang,kurang lebih
sekitar 3 KM. Untuk menikmati area Candi Cangakuang,Anda harus melintas melalui
rakit yang disedikan dengan retribusi Rp. 5000/orang, tiket masuk Candi
Cangkuang Rp.5000/orang dan tiket parker motor atau mobil Rp. 2000/motor. dan
Rp.5000/mobil