1.Keunikan Destinasi Wisata
Membangun sebuah unique selling point menjadi kunci penting untuk mendorong daya
pikat pengunjung. Membangun keunikan destinasi, harus disesuaikan dengan
karakteristik destinasi tersebut yang menjadikan daya tarik bagi wisatawan.
Keunikan bukan saja dalam konteks atraksi seni dan budaya masyarakat sekitar
yang ditonjolkan, akan tetapi dalam hal ini adalah peristiwa khusus yang menjadi daya pikat keseluruhan.
Keseluruhan keunikan destinasi wisata dapat menjadi factor penting dalam menciptakan pengalaman yang tak terlupan bagi wisatawan
2. Infrastruktur
Faktor infrastruktur memegang
perananan kunci dalam merencanakan daya tarik wisata. Infrastruktur bukan
bicara soal jalan dan akses menuju destinasi wisata, akan tetapi semua unsur
pembangun saran dan prasarana yang menunjang kelancaran aktifitas berwisata di
destinasi. Penggunaan teknologi dan
fasilitas komunikasi seperti akses
internet menjadi factor penting.
Infrastruktur yang baik tidak hanya akan menciptakan pengalaman yang baik bagi wisatawan, namun lebih jauh harus dapat meningkatkan pertumbungan ekonomi local dan manfaat berkesinambungan bagi komunitas loka yang terlibat dalam pengembangan destinasi wisata.
3.AktivitasWisata
Aktivitas wisata adalah
keseluruhan atraksi wisata yang menjadikan sebuah destinasi wisata diminati
oleh pengunjung. Berbagai aktivitas wisata berupa petualangan alam seperti
hiking, diving, sepeda gunung atau
kegiatan offroad, akan menarik bagi segmentasi
wisatawan yang menyukai petualangan alam terbuka. Sementara kegiatan seni dan budaya
seperti kunjungan ke museum,situs sejarah, festival, pertunjukan tari
tradisional akan memberikan wawasan tentang warisan budaya local.
Aktifitas wisata hendaknya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan dan memberikan dampak positif psikologis dan wawasan bagi wisatawan.
4. Pemasaran dan Promosi
Seperti halnya sebuah barang jadi yang dikemas dengan baik, tidaklah akan menarik mina pembeli jika tidak dipromosikan. Oleh karena itu pemasaran dan unsur promosi wisata di dalamnya menjadi hal krusial dalam meningkatkan brand suatu daya tarik wisata.
Dewasa ini saluran digitalisasi
pemasaran dan promosi sudah tersebar dalam berbagai platform dengan mudah dan
sangat user friendly seperti aplikasi
layanan booking online dan social
media. Maka , sangatlah rugi jika tidak
dimanfaatkan dengan baik sebagai
media pemasaran dan promosi yang efektif dan efisien. Akan tetapi sebelum
menentukan saluran pemasaran yang tepat, terlebih dahulu harus di analisa
mengenai segmentasi dan target market wisatawan sesuai dengan konsep destinasi
wisata yang dibangun.
Promosi wisata bukan hanya alat click to action berupa tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata namun dapat menjadi alat untuk membangun citra positif destinasi wisata tersebut melalui kampanye-kampanye layanan wisata.
5. Penggunaan Teknologi
Kemajuan teknologi yang semakin
pesat merubah pola dan perilaku dalam menentukan keputusan pembelian konsumen.
Hal ini juga terjadi dalam industry pariwisata di mana telah merubah perilaku
wisatawan dalam merencanakan, menikmati dan mempromosikan perjalanan wisata.
Cara memesan akomodasi, tiket pesawat dan event kreatif dewasa ini semakin
mudah diakses dalam berbagai platform teknologi yang memberikan kenyamanan dan kemudahan serta
pengalaman bagi wisatawan.
Oleh karrena itu system manajemen destinasi wisata yang berbasis teknologi dapat mengatur lalu lintas wisatawan dan meningkatkan pengalaman berwisata. Industri pariwisata terus berkembang disesuaikan dengan tuntutan wisatawan yang semakin melek teknologi.
6. Keberlanjutan
Lingkungan
Mengembangkan dan menglola
destinasi wisata tidak dapat dispisahkan dari lingkungan di sekitar destinasi wisata. Upaya mempertahankan
keaslian lingkungan harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Pengembangan
destinasi wisata yang menjujung tinggi keberlanjutan lingkungan (sustainability environment) mendukung
upaya global dalam menjaga ekosistem alam, merawat kearifan local demi generasi
mendatang sekaligus memberikan edukasi bagi wisatawan mengenai kesadaran menjaga lingkungan.
7.Mendorong Kuliner Lokal
Kuliner adalah aspek penting dalam industry pariwisata selain factor akomodasi. Penenalan kuliner local memainkan peranan penting untuk mendorong daya tarik suatu destinasi wisata. Salah satu caranya adalah dengan menyajikan sajian kuliner local yang otentik dan lezat.
Kuliner local menjadi media untuk
mempromosikan budaya dan tradisi local kepada
wisatawan. Keunikan kuliner memperkaya khasanah
bagi wisatawan yang bisa jadi tidak ditemukan di daerah lain.
Karena itu kampanye kuliner local menciptakan pengalaman wisata sekaligus
menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat local melalui kesinambungan ekosistem
pangan dari hulu ke hilir.
8. Edukasi dan Interaksi Budaya
Pengembangan destinasi wisata
yang baik memiliki muatan edukasi dan interaksi aktif antara budaya yang
berbeda. Wisatawan datang dari latar belakang budaya yang berbeda dengan tata
nilai dan adat istiadat berbeda.Oleh karena itu muatan edukasi dan interaksi budaya
menjadi elemen penting dalam pengembangan daya tarik wisata.
Pemaparan latar belakang sejarah destinasi,
seni, budaya dan kearifan budaya local oleh para pemandu wisata, menjadi langkah
penting dalam menciptakan wawasan baru
bagi para wisatawan.
Edukasi dan interaksi budaya
menawarkan peluang bagi wisatawan untuk belajar tentang budaya local,sejarah
dan tradisi memberikan pengalaman dan wawasan yang sangat berarti bagi wisatwan.
9. Kolaborasi Lintas Sektoral
Saat ini hamper semua aktivitas bisnis tidak luput
dari saling ketergantungan satu sama
lainnya. Bisnis tak dapat berdiri sendiri dan perlu melibatkan pihak lain.Pola
kemitraan dan kolaborasi sangat memegang peranan penting dalam mengembangkan
keberlangsungan industry pariwisata.
Destinasi wisata yang sukses
diciptakan dengan membangun hubungan kuat dengan berbagai lintas organisasi dan
sekto lainnya. Salah satu konsep yang umum dan harus terus dijaga adalah konsep
pentahelix, yaitu konsep kolaborasi
antara akademisi, business
owner,community,government,dan media
Kolaborasi dengan mitra local dan
pelaku industri wisata penunjang destinasi seperti hotel, restoran dan pelaku
seni dan budaya dapat meningkatkan kualitas dan keragaman pengalaman yang
ditawarkan kepada wisatawan.
10. Keamanan dan Kenyaman
Keamanan dan kenyaman adalah factor
yang sangat penting bagi wisatawan dan keberhasilan destinasi wisata. Seringkali permasalahan
di sekitar destinasi wisata adalah tergganggunya hak-hak wisatawan akibat ulah-ulah orang yang tidak bertanggungjawab sehingga mengakibatkan
image buruk bagi destinasi wisata.
Jaminan keamanan dan kenyaman tamu sebenarnya sudah tercantum dalam Undang-Undang no 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Sebelumnya, aspek keamanan dan kenyamanan destinasi wisata adalah factor yang sudah dicetuskan oleh pemerintah sejak era Orde Baru dalam konsep Sapta Pesona yaitu Aman, Tertib,Bersih,Sejuk,Indah,Ramah dan Kenangan.
Perhatian para pengelola
destinasi wisata terhadap faktor-faktor pembentuk Sapta Pesona membantu
wisatawan untuk menikmati kunjungan di destinasi wisata tanpa kekhawatiran adannya masalah-masalah yang akan merusak pengalaman
mereka.(*)