Gedung Sate Bandung (photo:pinterest.com) |
KLIKDESTINASI-Keindahan bangunan di kota Bandung tidak lepas dari perjalanan sejarah masa lalu,terutama era kolnial Belanda. Bangunan-banguna unik dan menarik dan kokoh hingga kini masih berdiri megah di beberap sudut kota Bandung. Menurut beberapa catatan, banyak dari bangunan yang kini menjadi cagar budaya (heritage) dibangun oleh para pembesar dan teknorat era Hindia Belanda.Berikut adalah tujuh bangunan heritage unik di Bandung yang memiliki sejarah dan keindahan tersendiri.
1. Gedung Sate
Gedung Sate adalah bangunan ikonik yang dulunya merupakan markas dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Berbentuk silinder dengan dekorasi tusuk sate, bangunan ini menjadi simbol penting bagi kotaBandung. Kini Gedung sate menjadi pusat pemerintahan propinsi Jawa Barat. Setiap saat,pagi,sore dan hari-hari libur, sekitar halaman Gedung Sate menjadi sarana untuk berwisata warga luar dan sarana olahraga warga Bandung.Keunikan Gedung Sate memang tidak lekang di makan zaman dan memiliki daya tarik wisata.
2. Villa Isola
Villa Isola, juga dikenal sebagai Bumi Siliwangi, adalah bangunan luar biasa yang dirancang oleh arsitek Belanda, Wolff Schoemaker. Terletak di atas bukit dengan pemandangan yang menakjubkan, bangunan inimenawarkan arsitektur bergaya art deco yang indah.Letak Villa Isola atau Bumi Silliwangi kini berada di Jl Dr Setiabudi tepatnya di area komplek kampus Universitas Pendidikan Indonesia dan menjadi kantor rektorat UPI.
Villa Isola (photo:DW.Barrety at Pinterest.com) |
3.Museum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika terletak di skitar area Gedung Merdeka,Jl Asia Afrika. Museum ini didirikan sebagai penghormatan atas Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Terdapat koleksi yang menggambarkan sejarah dan nilai-nilai Konferensi tersebut, menjadikannya tempat yang kaya akan pengetahuan dan inspirasi. Seperti halnya bangunan bersejarah lainnya di Bandung,Gedung Merdeka ini bergitu kokoh dengan gaya art deco nya yang dirancang oleh CP.Wolff Schoemaker tahun 1921. Kemudian pada tahun 1940 dilakukan renovasi di bagian sayap kiri gedung dan dirombak oleh arsitek AF.Aalbers dengan gaya arsitektur Internasional Style. Kini Gedung Merdeka atau Museum KAA menjadi sentra kegiatan wisata di pusat kota Bandung. Banyak berkunjung ke area Musem KAA ini untuk berswaphoto.
4. Gedung Merdeka
Gedung Merdeka adalah tempat bersejarah di mana Konferensi Asia-Afrika digelar. Sejak saat itu,gedung ini telah menjadi saksi bisu dari momen-momen penting dalam sejarah Indonesia.Tahun 1895 bangunan Gedung Merdeka hanyalah bangunan sederhana yang memiliki luas 7500M persegi. Kemudaian tahun 1921 CP Wolff Schoemaker merancang deaung ini dengan gaya art deco dan selanjutnya tahun 1940 dilakukan renovasi oleh AF Aalbers dengan gaya internasional. Gedung ini menjadi tempat pertemuan orang-orang Eropa masa itu atau Societat Concordia terutama orang-orang Belanda yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya Pada masa pendudukan Jepang,Gedung merdeka berubah nama menjadi Dai Toa Kaikan sebagai pusat Kebudayaan dan bangunan sayap kiri dijadikan nama Yamato berfungsi sebagai club dan bar. Hingga menjelang konferensi Asia Afrika tahun 1955,Gedung ini diganti namanya oleh Presiden Sooekarno menjadi Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka (photo:Rapsak on Flickr) |
5.Gedung Landmark Braga
Gedung Landmark terletak di jalan Braga. Gedung bercat putih ini dulunya digunakan sebagai kantor pemerintahan Belanda, kini telah bertransformasi menjadi pusat kegiatan budaya dan seni yang menarik. Berbagai kegiatan pamaeran,wedding,bazaae buku dan sebagainya sering menggunkan Gedung Landmark ini. Bangunan kokoh dan kuat dengan gaya art deco ini dirancang oleh arsitektur ternama Belanda yang sama dengan rancangan tiga gedung sebelumnya.
Gedung Landmark Braga (Photo:pinterest) |
6. Gedung Grand Preanger
Bangunan ini memiliki arsitektur yang memukau, mencerminkan kemegahan dari masa kolonialBelanda. Sekarang, Grand Preanger menjadi hotel bintang lima yang ikonik di Bandung yaitu Hotel Grand Preanger. Sejarah panjang gedung Grand Preanger ini tak lepas dari peran WP Schoemaker yang catatan perjalanannya dapat dilihat di Museum yang terletak di lantai satu Hotel Grand Preanger ini.
Dulu gedung ini menjadi tempat bersantai para preanger planters atau tuan tanah perkebunan dan kebutuhan makanan seperti roti disupplai oleh Toko Thiem yang kemudian bangkrut. athun 1897.Kemduian oleh WHC Van Deeterkom mengubah toko roti tersebut menjadi sebuah hotel bernama Hotel Thiem yang kemudian menjadi cikal bakal Hotel Grand Preanger ini.
7. Gedung Societeit Concordia